
"Bawaslu sudah memutuskan agar KPU memenuhi tuntutan Partai Prima," ujar Agus Jabo.
Ternyata, katanya, KPU tidak melaksanakan putusan Bawaslu. KPU membuat putusan: Partai Prima tidak bisa ikut Pemilu 2024.
"Kami kan tidak mungkin ke Bawaslu lagi," katanya. "Terpaksa kami gugat ke pengadilan negeri," tambahnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Misteri Toba
Agus Jabo lahir di pelosok desa di Magelang. Dekat perbatasan dengan Purworejo. Ia 8 bersaudara. Ayahnya petani miskin. Ia pun dititipkan ke keluarga yang ada di Semarang.
Ia masuk SMAN 8 Semarang. Lalu kuliah di UNS Solo, pilih jurusan pendidikan. Agus Jabo tidak sampai tamat di UNS.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Situasi India: Khalistan Rashtra
Waktu jadi mahasiswa ia sangat aktif di gerakan anti Soeharto. Ia ditahan oleh penguasa. Hampir satu tahun. Bersama aktivis 1998 lain seperti Andi Arief (kini fungsionaris Partai Demokrat).
Agus Jabo adalah salah satu pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD). Itulah gerakan anti Soeharto yang paling militan. Agus Jabo tidak mau seperti aktivis 98 lainnya: masuk salah satu partai politik.
"Aktivis itu harus independen. Tidak boleh jadi subordinasi pihak lain," katanya. "Kita itu punya idealisme tersendiri. Yang harus kita perjuangkan sampai berhasil," tambahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News