
“Apakah mungkin negara ini sudah menuju gerbang kehancuran?,” kritik alumni Lemhanas pemuda 2009 itu.
Lebih lanjut, dia mencontohkan, ada banyak contoh perilaku dan kebiasaan pejabat negara atau publik mempertontonkan "kepongahan" atas jabatan dan kekuasaan yang mereka emban.
Menurutnya, saat ini situasi dunia sedang tidak baik, ditambah lagi posisi ekonomi sedang lesu- lesunya (menuju resesi hebat). Rakyat merasakan apa- apa serba mahal beda dengan pejabat negara yang dihidupi oleh uang rakyat, sementara rakyat kecil hidupnya "ngos-ngosan" akibat daya beli masyarakat yang turun drastis.
BACA JUGA: Narasi Jokowi Dukung Prabowo, Pengamat: Guyonan Serius!
“Hasil pertanian rakyat tiba masa panen harganya hancur lebur," ungkap mantan tenaga ahli fraksi DPR RI 2004- 2009 itu.
Samuel mengimbau, seharusnya pejabat negara/ publik punya sense of empati, dengan cara menjaga perasaan publik yang notabene sedang goncang, di tambah lagi persoalan ekonomi rakyat yang semakin tertekan akibat dihantam badai impor ketika masa panen raya pertani tiba.(*)
BACA JUGA: Narasi Politik Identitas Akan Menghiasi Pilpres 2024, Kata Pengamat
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News