
“Sebab, Pemilu serentak pada 2024 akan memberi efek ekor jas masih berperan penting bagi suara partai,” jelas Arifki.
Selain itu, menurutnya, para pejabat yang menggunakan fasilitas negara untuk melakukan sosialisasi tidak ada bedanya dengan Anies.
“Hal itu sama saja seperti melakukan kampanye. Khususnya untuk para pejabat yang sudah diketahui ingin mencalonkan diri sebagai capres pada 2024,” pungkas Arifki. (*)
BACA JUGA: Pengamat: Anies Tak Akan Ungkit Jasanya Menangkan Gerindra di Pilgub DKI 2017
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News