GenPI.co 
Bharada E kemudian membalas tembakan Brigadir J sehingga terjadi aksi tembak menembak antara keduanya. Ferdy Sambo menjelaskan Brigadir J tewas di tempat kejadian itu.
Usai mendapat penjelasan dari Sambo, Brigjen Hendra bertanya ke mantan Karo Provos Divpropam Polri, Benny Ali tentang pelecehan yang dialami Putri di Magelang. Kemudian, Benny menceritakan pelecehan itu versi Putri.
Diceritakan, Putri saat itu sedang beristirahat di kamarnya dengan memakai baju tidur bercelana pendek.
BACA JUGA: Sidang Etik Brigjen Hendra Kurniawan Tak Kunjung Digelar, Begini Respons Polri
Brigadir J kemudian memasuki kamar Putri Candrawathi dan meraba tubuh istri Ferdy Sambo itu.
“Akan tetapi, Putri Candrawathi terbangun dan kaget sambil berteriak," demikian sambungan petikan dakwaan tersebut.
BACA JUGA: Polri Selidiki 15 Dokumen Terkait Dugaan Gratifikasi Private Jet Brigjen Hendra
Mendengar teriakan tersebut, Brigadir J kemudian menodongkan senjata apinya ke Putri Candrawathi lantaran panik.
“Nofriansyah Yosua Hutabarat menodongkan senjata apinya ke Putri Candrawathi sambil mencekik leher dan memaksa agar membuka kancing baju Putri Candrawathi, lalu Putri Candrawathi berteriak histeris," demikian lanjutan bunyi petikan dakwaan tersebut.
BACA JUGA: Kasus Jet Pribadi Brigjen Hendra Kurniawan, Ini 8 Anggota Polri yang Diperiksa
Usai teriakan itu, Bharada E datang dan terjadi aksi tembak menembak seperti rekayasa cerita yang dijelaskan Ferdy Sambo sebelumnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
