
GenPI.co - Peneliti Centra Initiative Erwin Natosmal Oemar menilai pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan hal yang biasa.
Seperti diketahui, sebelumnya SBY mengaku ingin turun gunung menghadapi Pemilu 2024 lantaran mendengar atau mengetahui ada tanda penyelenggaraan yang tidak jujur dan adil.
“Itu pernyataan yang serius sekaligus menjadi peringatan bagi independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar Erwin kepada GenPI.co, Kamis (22/9).
BACA JUGA: Herzaky Bongkar Aria Bima Soal SBY, Duh Ternyata
Menurut Erwin, informasi yang didapat SBY bukan hal yang patut disepelekan. Sebab, hal tersebut menyangkut KPU.
“Saya menduga pernyataan itu berkaitan dengan ditemukannya fakta sejumlah anggota KPU yang terafiliasi atau dicatut oleh parpol,” kata dia.
BACA JUGA: Rizal Ramli Minta SBY Dukung Hapus Presidential Threshold 20 Persen
Oleh sebab itu, dirinya berharap KPU segera membeberkan temuannya terkait adanya ada 98 nama anggota KPU yang dicantumkan sebagai kader parpol.
“Temuan ini harus dibongkar dan dibuka seterang-terangnya agar tidak menjadi masalah bagi kredibilitas hasil pemilu,” ujar Erwin.
BACA JUGA: Kecurigaan SBY Soal Pilpres 2024 Perlu Diwaspadai, Kata Pengamat
Sebelumnya, SBY mengaku mendapat informasi bahwa Pilpres 2024 telah diatur agar memunculkan 2 pasangan saja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News