
"Saya tidak bisa mendapat bantuan tenaga dari TNI. Yang bisa dari Polri," katanya.
Polri bisa ditempatkan di mana-mana. Bahkan termasuk di perhubungan –yang di zaman dulu identik dengan ''jatah'' TNI-AL atau TNI-AU.
Kalau penempatan seperti itu dimungkinkan maka tidak semua perwira tinggi berebut menjadi KSAD.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: LBH Alvin
"Di luar negeri perwira militer bisa ke mana saja," katanya.
Tidak ada nada cemburu di pernyataan Luhut. Atau ada. Tergantung yang siapa yang merasakan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kasus Ferdy Sambo: Surat Kuasa
Merdeka! Di kalangan TNI, dulu, ada kelompok yang disebut ''kelompok intelektual-profesional''. Begitu banyak jenderal yang membahas secara kritis dwifungsi ABRI.
Kelompok ini terus menyuarakan sisi-sisi negatif dwifungsi ABRI. Terutama dalam pembangunan bangsa yang kuat.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ferdy Sambo: Bintang Wanita
Perjuangan kelompok ini bisa dikatakan berhasil. Tentara berhasil mengubah dirinya. Dengan berbagai pengorbanan kenikmatan fasilitas yang menggiurkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News