
Meski terancam, Daniel Johan masih merasa optimis dengan kondisi alam Indonesia, terkhusus di pedesaan yang masih mengandalkan cocok tanam dalam menopang hidup keseharian mereka.
“Yang agak membuat Indonesia lebih aman dibanding negara tropis lainnya adalah di desa-desa itu orang masih bisa menanam sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, bulan dalam konteks perdagangan,” jelasnya.
Senada dengan Daniel Johan, Pengamat Pertanian dan Pangan Wayan Supadno menuturkan, keputusan Presiden Jokowi bertemu dengan pimpinan negara-negara dunia di KTT G7 di Jerman dan bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan Putin menunjukkan ciri khas orang Indonesia, yakni memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi.
BACA JUGA: Analisis Pengamat Soal Sikap Vladimir Putin Menyambut Jokowi
“Harus memang begitu dan itu ciri khas orang Indonesia, artinya agar dunia tau bahwa Indonesia ini warganya itu punya nilai kemanusiaan yang tinggi, punya kepedulian terhadap kemanusian. Kalau sudah kemanusiaan maka kepedulian antar bangsa,” kata Wayan.
Wayan pun optimis Indonesia tidak akan mengalami krisis pangan karena memiliki devisa yang cukup mendukung, yakni stok CPO Sawit yang cukup besar dan siap diekspor ke negara luar.
BACA JUGA: Analis Bongkar Jokowi, Putin Anggap Indonesia Sekutu Tepercaya
Tetapi, Wayan mengiyakan jika Indonesia akan mengalami lonjakan harga pangan, karena kebutuhan produksi seperti pupuk dan pestisida masih diimpor dari Rusia dan Ukraina.
“Krisis pangan tak mungkin terjadi, tapi kalau terjadi lonjakan harga pangan itu pasti, kalau krisis tidak,” ujarnya.(*)
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Strategi Antisipasi Krisis Pangan Global
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News