
GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto mengatakan waktu kampanye pilpres yang singkat akan berdampak buruk dalam pesta demokrasi.
Menurut Satyo, masa kampanye yang terlalu pendek berpotensi memengaruhi pilihan masyarakat dalam menentukan sosok capres atau caleg idaman.
"Masyarakat perlu waktu untuk menentukan caleg atau capres yang akan mereka pilih," ujar Satyo kepada GenPI.co, Selasa (24/5).
BACA JUGA: Masa Kampanye Pemilu 2024 Dipangkas, Partai Ummat: Tidak Masalah!
Satyo mengatakan masyarakat butuh waktu untuk mengenal dan menilai rekam jejak para capres.
"Secara teknis, seharusnya pelaksanaan kampanye mempertimbangkan dapil terjauh dan terluas," katanya.
BACA JUGA: Masa Kampanye Pemilu 2024 Dipersingkat, Peneliti Beri Kritik
Oleh sebab itu, menurutnya, butuh banyak waktu bagi para kontestan untuk kampanye agar bisa terpilih.
"Mempersingkat waktu kampanye akan menyebabkan politik transaksional yang tinggi," ucapnya.
BACA JUGA: Jokowi Diminta untuk Pecat Menteri yang Berkampanye Pilpres 2024
Sebab, kata Satyo, masyarakat akan lebih apatis dan tidak komprehensif.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News