
Karena, semua partai sebagai tempat agregasi politik diatur, lalu didistribusikan ulang ke rakyat dengan memanggil rakyat untuk mendaftar.
"Tetapi itu yang terjadi sekarang, karena prinsip nol persen Threshold, sehingga orang akhirnya pilih partai yang udah ada Threshold. Padahal banyak partai bodoh yang punya Threshold, tapi tidak punya ide gitu," katanya.
"Jadi problem kita di situ. Golkar partai besar, tidak punya figur besar, bagus buat demokrasi," terang Rocky Gerung. (*)
BACA JUGA: Anak Yatim Doakan Airlangga Hartarto Jadi Presiden 2024
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News