
GenPI.co - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ahmad Nurwakhid mengutuk keras aksi kekerasan terhadap pegiat media sosial, Ade Armando.
Dia menyebut kekerasan dan anarkisme di ruang publik bukan cara masyarakat yang beradab, tetapi ciri kelompok ekstremisme yang prokekerasan.
"Kami secara tegas mengutuk cara-cara barbar yang dipentaskan oleh sekelompok orang di ruang publik seperti ini,” kata Nurwakhid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/4).
BACA JUGA: Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, SBY dan JK Turun Gunung
Adapun dalam video yang menampilkan kekerasan terhadap Ade Armando menjadi sorotan karena sejumlah pengeroyok dengan lantang mengucapkan kalimat tertentu.
"Kekerasan atas nama apapun, termasuk dengan cara membajak dan memanipulasi ajaran agama merupakan kejahatan yang harus dikecam dan dikutuk. Ini menjadi pelajaran bagi kita bersama," jelasnya.
BACA JUGA: Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Bisa Bertambah
Menurut Nurwakhid, cara berpikir seperti itu memiliki kemiripan dengan pola pikir kelompok radikal terorisme.
Mereka, lanjut dia, selalu melegitimasi segala tindakan kekerasan yang dilakukan dengan mempolitisasi dan memanipulasi dalil agama.
BACA JUGA: Rumah Pentolan BEM SI Didatangi Intel, Emaknya Ketakutan
Dari narasi yang diumbar, Nurwakhid menduga kuat para pelaku kekerasan terhadap Ade tersebut terpapar virus takfiri yang mudah mengkafirkan pihak yang berbeda dan menghalalkan darah yang dianggap kafir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News