
GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai BLT minyak goreng sebesar Rp 300 ribu untuk tiga bulan tidak diperlukan.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menilai pemerintah sudah kalah dengan mafia minyak goreng.
"Adanya BLT karena pemerintah tidak mampu mengendalikan pasokan dan harga minyak goreng," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (4/4).
BACA JUGA: Soal BLT Minyak Goreng, Megawati Galak Cuma di Era SBY
Dia menyebut hal itu sangat ironis bila negara kalah dengan mafia minyak goreng.
"Bayangkan, ini nggak pernah terjadi selama Indonesia merdeka," tegasnya.
BACA JUGA: Negara Maju Bersiasat, Harga Minyak Dunia Perpanjang Penurunan
Oleh karena itu, pemerintah harus segera mengungkap penyebab langka dan mahalnya minyak goreng.
"Jadi, pemerintah mengeluarkan BLT hanya karena tak mampu mengatasi mafia minyak goreng," ucapnya.
BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Penjual Gorengan Garuk Kepala
Oleh karena itu, sambungnya, pemberian BLT tidak menyelesaikan persoalan mafia minyak goreng yang telah membuat susah emak-emak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News