
GenPI.co - Pengamat politik Tony Rosyid menilai sejumlah partai politik sudah melancarkan manuver untuk menyambut Pilpres 2024.
Tony mengatakan, PPP dan PKB terlihat sedang bersaing mengamankan suara warga Nahdlatul Ulama (NU).
Sebab, warga NU menjadi lumbung suara yang cukup menjanjikan untuk modal di Pilpres 2024 bagi keduanya.
BACA JUGA: Suara Lantang Refly Harun, Sebut Pilpres 2024 Pura-Pura
"Sejak Orde Reformasi, lahirnya PKB menjadi pesaing terberat untuk PPP. PKB yang mengklaim sebagai partainya "wong NU" menjadi ancaman cukup serius bagi masa depan PPP," katanya kepada GenPI.co, Jumat (1/4).
Dia mengatakan, persaingan cukup ketat antar dua partai itu terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
BACA JUGA: Pengamat Beber Kelebihan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Top
Sebab, jumlah warga NU di kedua daerah itu cukup besar.
"Jawa Tengah ada 27 juta pemilih dan Jawa Timur memiliki 30 juta pemilih. Dua wilayah ini, selain padat penduduk, merupakan basis kaum Nahdliyin," kata Tony.
BACA JUGA: Dukungan ke Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024 Terus Mengalir, Top
Menurut Tony, untuk bersaing dengan PKB, PPP mesti menggarap NU kultural dan NU struktural.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News