
GenPI.co - Peneliti Politik Saiful Mujani menilai masyarakat Indonesia kini sudah canggih dalam melihat permasalahan negara.
Menurut Saiful, masyarakat Indonesia sudah bisa membedakan antara apresiasi kepada pemerintah dan perintah konstitusi.
“Hal itu membuat masyarakat bisa mengapresiasi pemerintah, tetapi tetap taat kepada konstitusi,” ujarnya dalam diskusi “Siapa Dukung Penundaan Pemilu?”, Kamis (24/3).
BACA JUGA: Maruf Amin Buka Suara Terkait Penundaan Pemilu 2024, Penting
Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta itu menegasakan bahwa argumennya didasarkan pada survei yang dilakukan oleh lembaganya, yaitu SMRC.
Menurut SMRC, 83 persen masyarakat yang berasal dari keadaan ekonomi rumah tangga baik menolak penundaan Pemilu 2024.
BACA JUGA: Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024, PKB: Biasa Saja
Sementara itu, 84 persen masyarakat yang berasal dari keadaan ekonomi rumah tangga lebih buruk juga meminta pemilu diadakan pada 2024.
“Soal pemilu, periodesasi, dan regularitas, nampaknya masyarakat masih taat pada konstitusi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Honor Petugas KPPS pada Pemilu 2024 Naik Dua Kali Lipat
Lebih lanjut, Saiful mengatakan bahwa rakyat juga secara umum menolak gagasan presiden tiga periode maupun penundaan Pemilu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News