
GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) tak dipandang mewakili sebagian kelompok Islam di Indonesia.
Menurut Refly Harun, hal itu menjadi paradoks yang terjadi dalam umat beragama di Indonesia.
“Dari awal, Presiden Jokowi mengambil menteri agama yang sebenarnya lebih besar muatan dan nuansa politiknya,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (23/3).
BACA JUGA: Hah! Apa? Vladimir Putin Ancam Menag Gus Yaqut? Kita Cek
Refly menilai pemilihan Gus Yaqut sebagai menteri agama juga agak kontroversial.
Oleh karena itu, tiap kebijakan dan pernyataan dari Gus Yaqut akan menjadi catatan dan tantangan kelompok oposisi.
BACA JUGA: Gus Yaqut Mendadak Ajak Paus Fransiskus ke Indonesia, Mengejutkan
Beberapa kelompok, menurut Refly, yang tak sejalan dengan Yaqut adalah PA 212, GNPF Ulama, dan FPI.
“Hal itu menjadi konsekuensi saat orang kontroversial direkrut untuk jabatan menteri agama,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ucapan Gus Yaqut Berbuntut Panjang, Bakal Ada Demo Berjilid Lagi
Lebih lanjut, Refly menegaskan bahwa kegaduhan tersebut bisa diminimalisasi jika jabatan menteri agama diisi oleh orang yang sejuk dan mewakil semua golongan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News