
Menurut dia, pergerakan media sosial bisa dimanipulasi karena terdapat akun-akun bodong yang bisa mengisi survei tersebut.
Oleh karena itu, dia menduga alasan Luhut Binsar Pandjaitan tidak mau membongkar big data, karena memang tidak mengetahui apa artinya.
"Jadi, banyak akun fake dan akun bot yang digunakan sebagai alat propaganda di dunia siber oleh para buzzer," imbuhnya. (*)
BACA JUGA: Gandeng Singapura, Luhut Binsar Pandjaitan Bawa Angin Segar
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News