
"Nah, itu yang rakyat ngomong," kata Luhut di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3/2022).
Menurut Luhut, big data itu menunjukkan ketidaksetujuan rakyat soal penyelenggaraan pemilu pada masa pandemi.
"Rakyat tak mau uang Rp110 triliun dipakai untuk menyelenggarakan pemilu," klaim Luhut.
BACA JUGA: Ucapan Gus Yaqut Menggelegar, Sebut MUI
Dia juga menilai aspirasi-aspirasi dari masyarakat tersebut sebagai bagian dari demokrasi.
Persoalan wacana itu diwujudkan atau tidak, nantinya menjadi ranah MPR selaku pihak yang bisa mengubah atau mengamendemen UUD 1945 tentang pasal jadwal pemilu.
BACA JUGA: Harga ASIX Token Anang Hermansyah Ambyar, Bahaya!
"Kalau rakyatnya terus berkembang bagaimana, nanti bilang DPR bagaimana, MPR bagaimana, ya kan konstitusi yang dibikin itu yang harus ditaati presiden," kat Luhut Pandjaitan. (*)
BACA JUGA: Vladimir Putin Siap Lepaskan Rudal Kalibr, Inggris Bisa Jantungan
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News