
GenPI.co - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menyoroti polemik pemetaan masjid yang dianggap cara untuk menangkal terorisme dan radikalisme.
Menurut dia, wacana tersebut bahkan terkesan menyudutkan umat Islam karena menyasar tempat ibadah.
"Indonesia butuh damai, tapi tidak perlu dengan memosisikan rakyat khususnya umat Islam laksana musuh bagi pemerintah atau negara," ujar Harits kepada GenPI.co, Selasa (1/2).
BACA JUGA: Edy Mulyadi Langsung Ditahan Polri, PB SEMMI Ungkap Azam Khan
Harits menjelaskan jika ingin menekan terorisme dan radikalisme, pemerintah seharusnya fokus menyelesaikan faktor yang memengaruhinya.
Menurutnya, selain penegakkan hukum, pemerintah perlu ekstra serius melangkah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
BACA JUGA: Heboh MUI Kuasai Ratusan Triliun Rupiah, Cek Faktanya
Selain itu, kata dia, kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) perlu ditingkatkan dan keadilan untuk semua rakyat.
"Hal itu sebagai imunitas internal rakyat agar tidak terpengaruh nilai-nilai restriktid yang demikian masif berkembang melalui dunia maya," jelasnya.
BACA JUGA: Mahathir Mohamad Dikabarkan Meninggal, Parah, Jahat Banget
Menurut Harits, penyebaran terorisme dan radikalisme terbesar dipengaruhi melalui media sosial.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News