
GenPI.co - Pemindahaan Ibu Kota Negara (IKN) baru menuai respons beragam dikalangan masyarakat. Ada dua sisi pedang terlihat dari megaproyek IKN tersebut.
Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra menilai sisi tersebut terkait keberlangsungan IKN.
Menurut Bintang, IKN baru ke depan juga perlu melihat dari dua sisi, yakni positif dan negatifnya.
BACA JUGA: Pengamat Sarankan Calon Kepala Otorita IKN Asli dari Kalimantan
"Positifnya ialah pemerataan pembangunan nasional agar Indonesia tidak terlihat Jawa sentris," ujar Bintang kepada GenPI.co Selasa (1/2).
Bintang menjelaskan sejauh ini pembangunan Jawa lebih dari 60 persen, artinya hal itu bisa dikembangkan ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
BACA JUGA: JK Sebut Pemindahan IKN Butuh Waktu Sekitar 20 Tahun
Selain itu, dia berharap IKN baru mendapat perhatian lebih besar karena proyek teesebut sangat besar dan memerlukan waktu yang lama.
"Jika melihat sisi negatifnya, tentu masalah anggaran, lokasi, hingga sosialisasi pemindahaan IKN ke dalam dan luar negeri. Saya menaksir hal itu menghabiskan waktu hingga puluhan tahun," jelasnya.
Menurut Bintang, pemerintah juga perlu memerhatikan pembangunan IKN yang masih di tengah pandemi covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News