
GenPI.co - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT Boy Rafli Amar ungkap 600 akun medsos berbahaya lantaran terindikasi radikalisme sepanjang 2021.
"BNPT telah melakukan monitoring terhadap situs akun di dunia maya yang berpotensi mengandung paham radikal," kata Boy saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Selasa (25/1).
Data tersebut didapatkan berdasarkan monitoring yang dilakukan BNPT dengan stakeholder
BACA JUGA: Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Beri Kabar Baik, Alhamdulillah
Akun-akun tersebut dikatakan berisikan konten propaganda.
“Sebanyak 409 di antaranya adalah konten yang bersifat umum dan merupakan konten informasi serangan, 147 konten anti dengan NKRI, 7 konten intoleran, “ kata dia.
BACA JUGA: Aroma Gerakan Radikal Tercium, KASAD Apel Pasukan di Monas
Selain itu, ada 2 konten yang berkaitan dengan paham takfiri.
Takfiri adalah kelompok ekstrem yang mudah mengafirkan sesama muslim yang dianggap melakukan dosa karena perbedaan pendapat menyangkut hukum Islam.
BACA JUGA: AS Minta Kembalikan Sandera, Perjanjian Nuklir dengan Iran Buntu
Boy juga mengungkapkan, pihaknya mencatat terdapat 40 konten yang berisi pendanaan terorisme dan pelatihan terorisme.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News