
GenPI.co - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kembali mendapat sorotan terkait polemik dugaan penistaan agama yang dilakukan Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya, mantan politikus Partai Demokrat itu menghebohkan publik karena cuitannya di Twitter pada Rabu (5/1).
Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya angkat suara terkait ujian yang akan dihadapi Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
BACA JUGA: IPW Mencium Gelagat Dwifungsi Polri, Sebut Kapolri Listyo Sigit
Menurut dia, kondisi Polri bisa mengkhawatirkan akibat pandangan miring dari publik jika Ferdinand tidak diadili dengan serius.
"Sangat mungkin setiap hari polisi akan disodori narasi di ruang sosial media dengan #percumalaporpolisi #polisimenjijikkan #keadilanmatidiNKRI," ujar Harits kepada GenPI.co, Rabu (5/1).
BACA JUGA: Pak Listyo Punya Pengumuman Penting, Semua Warga Harus Tahu
Harits menjelaskan, usai cuitan Ferdinand Hutahaean viral di media sosial, tagar untuk menangkapnya pun menggema.
"Jika seorang FH mengaku khilaf meminta maaf, kami memaafkan. Namun, proses hukum harus tetap berjalan agar menjadi pembelajaran kepada siapa pun," jelasnya.
BACA JUGA: Instruksi Tegas Kapolri Listyo Sigit, 30 Kapolda Wajib Patuh
Selain itu, Harits beranggapan bahwa cuitan Ferdinand Hutahaean bisa memantik permusuhan di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News