
GenPI.co - Usulan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold nol persen menuai pro dan kontra.
Dewan Pakar Asosiasi Pembicara Profesional Indonesia Emrus Sihombing pun mempertanyakan usulan tersebut.
"Mengapa mereka tidak menawarkan presidential threshold di luar rentang jumlah 0 hingga 100 persen?," kata Emrus kepada GenPI.co, Sabtu (1/11).
BACA JUGA: Hendri Satrio Beberkan Rizal Ramli Layak Jadi Capres
Emrus kemudian menberikan tawaran yang bisa diajukan, misalnya pertama dibuka kanal jalur independen, seperti pada Pilkada.
"Kedua, setiap WNI secara individu berhak menjadi Paslon pada Pilpres 2024," kata Emrus.
BACA JUGA: 2022, Jadi Penentu Karier Presiden Jokowi
Emrus mengatakan, salah satu dari dua alternatif ini tidak disampaikan di ruang publik oleh pengusul presidential threshold nol persen.
Hal itu karena jauh dari kepentingan kekuasaan partai pengusul presidential threshold nol persen.
BACA JUGA: Bursa Pilpres 2024, Anies Baswedan Makin Melejit
"Jika salah satu dari dua hal tersebut ditawarkan, sangat bisa diterima akal sehat mengedepankan kedaulatan rakyat," kata Emrus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News