
GenPI.co - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mendukung langkah Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun yang berusaha mendorong agar presidential threshold bisa menjadi nol persen.
Herzaky berharap demokrasi Indonesia tidak didegradasi lebih jauh dengan presidential threshold.
"Apalagi, ambang batas presiden saat ini sudah tidak relevan," ujar Herzaky kepada GenPI.co, Jumat (10/12).
BACA JUGA: Demokrat Sebut Presidential Threshold Menggergaji Demokrasi
Menurut Herzaky, sebelum disepakati Pileg dan Pilpres serentak, pemilihan presiden digunakan sebagai kontestasi politik.
"Sedangkan saat ini, Pileg dan Pilpres sudah serentak. Sehingga dasar pencapresan, menggunakan kekuatan politik lima tahun lalu," katanya.
BACA JUGA: Refly Harun Minta Presidential Threshold Nol, Ini Kata Pengamat
Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa kekuatan politik 5 tahun lalu sudahsaangat tertinggal dan tidak lagi relevan dengan situasi terkini.
"Karena itu, dukungan tentu kita berikan, kepada tiap elemen masyarakat yang mencoba mengembalikan demokrasi Indonesia kepada relnya, dengan mengajukan penghapusan ambang batas presiden," katanya.
BACA JUGA: Dukung Refly Harun, PKS Setuju Presidential Threshold Diturunkan
Seperti diketahui, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun bersama dengan Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK), pada Selasa (7/12).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News