
Putu Dedy sebagai local hero bersama dengan anggota KSM Nangun Resik didampingi oleh Pemerintah Desa Paksebali dan PT Indonesia Power Bali Power Power Generation Unit (PGU) memiliki beberapa program untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Program tersebut yaitu mengolah sampah menjadi kompos dan pellet.
"Sampah organik dan anorganik dapat dimanfaatkan sebagai pellet, selain kompos dari sampah organiknya," kata Putu Dedy dikutip GenPI.co, Senin (6/12)
BACA JUGA: Begini Cara Mengurangi Sampah Ala Elektrolux
Di tahun 2020, Pemerintah Desa Paksebali dan PT Indonesia Power Bali PGU berkolaborasi untuk memperluas lokasi pengelolaan sampah, mengembangkan sistem bank sampah di Paksebali, dan mendorong penggunaan pellet untuk UMKM Kopi Subali.
Selain sampah organik dan anorganik, limbah cair minyak jelantah sebesar 207,2 liter per hari juga menjadi masalah serius di Desa Paskebali.
BACA JUGA: Pengelolaan Sampah Sudah Harus Berbasis Digital
Maka pada tahun 2021, KSM Nangun Resik, Pemerintah Desa Paksebali, PT Indonesia Power Bali PGU bersama Yayasan Lengis Hijau Bali melakukan inovasi mengolah limbah minyak jelantah menjadi bahan bakar alternatif yang bermanfaat sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.
Program mengolah limbah minyak jelantah tersebut dinamai Seminyak yakni Selamatkan Bumi melalui Minyak.
"Seminyak merupakan inovasi di Program TPS3R di Desa Paksebali," kata Putu Dedy.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News