
GenPI.co - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menyoroti pembayaran commitment fee Formula E yang tidak jelas.
Sebelumnya, Co-founder Formula E Alberto Longo enggan membongkar jumlah biaya commitment fee karena kerahasiaanya.
Menurut Dedek, kondisi itu sedikit mencurigakan, lantaran anggaran Formula E harus transparan karena sedang diusut KPK.
BACA JUGA: KPK Umumkan Tersangka Korupsi Formula E, Respons CYPR Disorot
"Yang diminta itu transparansi. Buka datanya, itu uang tax payer, maka akuntabilitas sangat penting," ucap Dedek kepada GenPI.co, Jumat (26/11).
Dedek menjelaskan Formula E sejauh ini sangat lekat dengan masalah terkait pagelarannya.
BACA JUGA: PSI: Formula E Tidak Pakai Uang IMI dan Bamsoet, Tapi Uang Rakyat
Selain itu, kata dia, Formula E bahkan mengalami tren buruk tentang tempat digelarnya.
"Formula E sebagai merek dagang nilainya naik Rp 14 triliun dalam empat tahun terakhir. Namun, pagelerannya rugi Rp 1,9 triliun," jelasnya.
BACA JUGA: Formula E Masih Bermasalah, Respons PSI Telak Banget
Selain itu, Dedek mengatakan Formula E masih dalam masalah tindak pidana korupsi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News