
GenPI.co - Dugaan MUI disusupi paham terorisme mengemuka dengan terciduknya Ahmad Zain An-Najah oleh Tim Densus 88 Antiteror.
Ahmad merupakan anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring (IPM) Ferdinand Hutahaean pun mengomentari penangkapan itu.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul Skakmat Novel PA 212, Sebut Soal Stres
“Makin membuktikan bahwa gerakan radikalisme, intoleransi dan terorisme kian menjadi-jadi di negara ini," ucap Ferdinand dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11).
Dia mengatakan, MUI seharusnya menjadi ujung tombak dalam mendukung toleransi antarumat beragama.
BACA JUGA: Golkar Buka Pintu Untuk Ganjar, Pengamat: Cawapres Saja
Namun yang terjadi, salah satu anggotanya terlibat dalam gerakan terorisme.
Eks kader Demokrat itu mengatakan bahwa MUI seharusnya tidak memberi ruang bagi pihak-pihak yang diduga terlibat gerakan radikalisme dan terorisme.
BACA JUGA: ASN Kementan Diduga Pakai Seragam NasDem, Pengamat: Copot Yasin
Sebab, MUI sendiri adalah tempat berkumpulnya para ulama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News