
“Hal ini harus bisa menjadi refleksi kita semua bahwa realitas demokrasi hari ini masih dihadapkan pada praktik demokrasi elektoral yang hanya bersifat prosedural,” paparnya.
Menurut Yusa, demokrasi di Indonesia belum menyentuh secara substansial. Yusa menilai bahwa selama momentum pemilu, nyaris tak ada kemajuan dari cara elit politik menggerakan mesin elektoral.
“Mereka hanya memperebutkan atau mempertahankan kekuasaan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bawaslu DKI Jakarta Sering Temui Politik Uang Selama Pemilu
Kondisi tersebut membuat pemahaman masyarakat terkait politik menjadi sempit dan dangkal.
“Hanya sebatas siapa dapat apa, kapan, dan bagaimana. Setelah itu, pemilih ditinggal oleh para politisi,” ujarnya.(*)
BACA JUGA: Politikus Beber Deretan Keunggulan Letjen Dudung Gantikan Andika
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News