GenPI.co 
GenPI.co - Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menanggapi soal sikap Prancis yang seolah sedang mendekati Indonesia dan India setelah tersingkir di pakta pertahanan AUKUS.
Ia melihat Prancis tampaknya memiliki keinginan untuk membuat kemitraan strategis di Indo-Pasifik.
Lantas, apakah manuver Prancis ini terkait dengan AUKUS dan ingin menciptakan kekuatan baru?
BACA JUGA: Bertemu di KTT G20, Macron Blak-blakan Kecam PM Austalia
"Iya, kalau dengan Macron bisa jadi betul, Indonesia harus mendekat ke Perancis, karena mereka yang menentang adanya kapal selam nuklir," kata Hikmahanto kepada GenPI.co, Senin (1/11).
Rektor Universitas Jenderal A Yani itu juga menyoroti aksi Menlu RI Retno Marsudi yang juga sudah bertemu dengan China terkait hal itu.
BACA JUGA: Prancis Ancam Inggris - Panas dan Bisa Bikin Gelap 1 Negara
Menurutnya, tak ada yang salah dalam dua situasi tersebut karena politik luar negeri Indonesia memang merupakan politik bebas aktif.
"Indonesia enggak mau kemudian mendukung hal yang tidak sesuai dengan aturan yang ada, yaitu perjanjian internasional soal proliterasi nuklir. Ya, itu yang kita tidak mau, jadi pertemuan dengan Macron terkait itu," katanya.
BACA JUGA: Menlu Retno Beberkan Hasil KTT G20 untuk Indonesia, Simak!
Sementara itu, berbeda dengan Indonesia, Hikmahanto memandang hal tersebut lebih ke persoalan Presidensi G20 2022 bagi India.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
