
GenPI.co - Peneliti Imparsial Hussein Ahmad yang tergabung dalam Koalisi Reformasi Sektor Keamanan meminta Presiden Jokowi dan DPR RI untuk menuntaskan agenda reformasi Polri.
Hal itu juga terkait baru-baru ini di Indonesia tengah diramaikan dengan tagar #PercumaLaporPolisi.
"Tagar ini ramai diperbincangkan masyarakat oleh karena sikap institusi Polri yang dianggap tidak profesional dalam menangani kasus kekerasan seksual," ujar dia kepada GenPI.co, Minggu (17/10/2021).
BACA JUGA: Arief Poyuono Mendadak Buka-bukaan: Jangan Emosi Presiden Jokowi
Dirinya menambahkan bahwa kasus kekerasan seksual terhadap 3 orang anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang diberitakan oleh Project Multatuli sangat meresahkan.
"Ditambah adanya penetapan tersangka kepada seorang pedagang yang mengalami penganiayaan dari beberapa orang terduga preman pasar di Deli Serdang, Sumatera Utara," jelas dia.
BACA JUGA: Pergantian Panglima TNI , Pengamat: Jokowi Dalam Posisi Dilematis
Tidak hanya itu, Hussein Ahmad juga menyoroti soal kekerasan terhadap sejumlah mahasiswa dalam penanganan aksi demonstrasi di sekitar kantor Bupati Kabupaten Tangerang, Banten.
"Saya menilai riuhnya tagar #PercumaLaporPolisi tidak lain merupakan ekspresi kekecewaan dan kritik masyarakat atas kerja-kerja Polri," terang dia.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sentil BUMN : Maaf, Terlalu Enak Sekali
Di samping itu, dirinya menyebutkan bahwa dalam berbagai kasus, Polri dianggap tidak akuntabel, transparan, dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News