
GenPI.co - Penyidik nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan 56 pegawai lainnya meresmikan kantor pemberantasan korupsi versi mereka.
Lokasi kantor itu masih berada di lingkungan KPK, tepatnya di depan depan Gedung Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Jakarta Selatan.
Aksi itu mereka lakukan sebagai penolakan terhadap pemecatan secara hormat terhadap mereka pada 30 September mendatang.
BACA JUGA: Soal Penyaluran Pegawai Nonaktif ke BUMN, ini Klarifikasi KPK
Selain diikuti Novelm tampak pula Ketua Wadah Pegawai Yudi Purnomo. Mereka didampingi oleh kuasa hukum para pegawai KPK yang akan dipecat, Saor Siagian.
"Kantor darurat ini adalah sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja KPK dan pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini," kata Saor.
BACA JUGA: Ditawari Masuk BUMN, Novel Baswedan Merasa Terhina
Aksi protes itu juga mengetengahkan sebuah kotak surat untuk Presiden Joko Widodo.
Kotak itu adalah simbol dari harapan para pegawai nonaktif itu agar bisa bersikap terkait masalah yang sedang mereka hadapi.
BACA JUGA: Soal Kasus Coblos dari Belakang Marliana Octoria, Kata Ahli...
"Presiden harus menepati janjinya untuk memberantas korupsi di Indonesia," ujar Saor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News