
GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto berpendapat jika Demokrat dan PKS kritis akan mendapat keuntungan pada Pilpres 2024 medatang.
Menurut Satyo, persentase perolehan suara dari metode survei lebih dipengaruhi oleh popularitas dari partai tersebut.
Sehingga angka yang diperoleh menunjukkan memori orang ketika diberikan pertanyaan secara spontan.
BACA JUGA: Mendadak Moeldoko Datang ke Mabes Polri, ICW Siap-siap
"Tipikal pemilih di Indonesia mayoritas romantik akan banyak dipengaruhi oleh ingatan jangka pendek yang sarat dengan rasa atau emosi," ujar Satyo dalam keterangannya, Jumaat (10/9).
Sehingga kata Satyo, tidak heran jika angka yang diperoleh lembaga survei bisa dianggap mempresentasikan subjektifitas pemilih jika dibandingkan dengan perolehan suara PDIP pada 2019 yang mengalami defisit dua persen.
BACA JUGA: Lihat Nih, Tampang Don Juan Sukses Tipu 10 Janda
"Sedangkan Gerindra, Golkar dan seluruh partai pendukung pemerintah mengalami penurunan tingkat elektoral cukup signifikan," kata Satyo.
Akan tetapi, menurut Satyo, Partai Demokrat dan PKS justru mendapatkan rebound persepsi masyarakat saat ini.
BACA JUGA: Zoya Amirin Bongkar Pria Nggak Begituan, Disentuh Langsung Peltu
"Dan bukan tidak mungkin jika mereka bisa mempertahankan komitmen kritis terhadap kebijakan pemerintah, prosentase mereka khususnya Demokra bisa menyodok keurutan 4 mungkin bisa ke 3," jelas Satyo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News