
GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya kuntuk elas teri.
Seperti diketahui, belum lama ini KPK telah menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Wakil Ketua Komisi IV DPR Fraksi Nasdem Hasan Aminuddin terkait jual beli jabatan.
“OTT jenis ini masih kelas teru atai skala kecil. Masih banyak perkara kelas kakap dan orang-orang yang terduga terkait korupsi yang tidak tersentuh,” ujar Satyo kepada GenPI.co, Kamis (2/8).
BACA JUGA: Pengamat: Satu OTT Belum Tentu Mencerminkan KPK Masih Kuat
Satyo juga mengapresiasi lembaga antirasuah atas kinerjanya menangkap orang-orang yang hendak merugikan negara dan pencuri uang rakyat di masa pandemi.
“Akan tetapi, OTT KPK membuktikan bahwa mereka masih memiliki komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi,” tuturnya.
BACA JUGA: Berhasil OTT Bupati Probolinggo, Pengamat: Gigi KPK Masih Runcing
Kendati demikian, menurutnya, Ketua KPK Firli Bahuri harus bisa membuktikan bahwa lambaga antirasuah masih memiliki keinginan untuk memberantasas korupsi di Indonesia.
“Tentu kita apresiasi, meski masih banyak yang harus dibuktikan dari kinerja KPK pimpinan Komjen Firli Bahuri dalam pemberantasan korupsi,” tandasnya.
BACA JUGA: Cara Keren Facebook, Twitter, LinkedIn Lindungi Warga Aghanistan
Di sisi lain, pengamat politik Lucius Karus menilai keberhasilan OTT tersebut tidak serta-merta mengembalikan citra KPK yang terlihat semakin tidak berdaya dalam menangani korupsi di tanah air.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News