Waduh, Luhut Pandjaitan Dicap Oligarki Baru

Waduh, Luhut Pandjaitan Dicap Oligarki Baru - GenPI.co
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: JPNN.com

GenPI.co - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule menilai Menko Maritim dan Inverstasi Luhut Binsar Pandjaitan dicap sebagai oligarki baru.

"Oligarki adalah pembunuh demokrasi, tapi Luhut malah jadi oligarki baru," kata Iwan melalui akun Twitter-nya, Senin (23/8).

Praktik oligarki sejauh ini masih memenuhi ruang politik di tanah air. Padahal, adanya oligarki justru akan merusak sendi-sendi demokrasi.

BACA JUGA:  Novel Baswedan Cs Kirim Surat ke Jokowi Minta Diangkat ASN

"Oligarki tak hanya penghalang cita-cita kebangsaan, tapi pembunuh demokrasi," ungkapnya.

Dia menjelaskan, seorang pejabat negara harusnya bekerja dengan mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara serta mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan umum sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

BACA JUGA:  Mendadak, Zulhas Sanjung Amien Rais

Akan tetapi, fakta di lapangan mengatakan hal berbeda seperti tambang emas di Intan Jaya, Papua yang disinyalir dikuasai oleh segelintir pihak.

"Toba Sejahtera Group ini dimiliki sahamnya oleh pejabat kita, namanya Luhut Binsar Pandjiatan," jelas Fatia dalam potongan video yang diunggah Iwan Sumule.

BACA JUGA:  Manuver JK Dibongkar, Bisa Seret Anies Baswedan

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebelumnya merilis laporan bertema “Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua, Kasus Intan Jaya" pada 12 Agustus 2021 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya