
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu mencontohkan bahwa sekolah eksklusif tetap bisa membebaskan siswa dengan latar belakang agama berbeda untuk menempuh pendidikan.
Hal itu dapat menghindarkan praktik pemaksaan dalam berkeyakinan.
“Sekolah bisa membebaskan siswa dengan agama berbeda untuk mengikuti pelajaran agama yang dianutnya,” tuturnya.
BACA JUGA: Kerap Tuai Kontroversi, BPIP Dinilai Tak Paham Pancasila
Ngorang mengatakan jika para siswa memang diharuskan untuk mengikuti pelajaran agama tersebut, murid tersebut tak dipaksa untuk menganut keyakinan yang sama.
“Hanya sekadar pengetahuan boleh. Siswa bisa tetap ikut karena mungkin berurusan dengan akademis, tetapi tak dituntut untuk mengimani agama tersebut,” katanya.(*)
BACA JUGA: Pesan Jokowi terhadap Keutuhan Pancasila, Milenial Wajib Tahu!
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News