
Dia menambahkan bagaimana beberapa kelompok masyarakat datang untuk mengadukan kehadiran mural tersebut.
“Semua, 3 kelompok datang untuk mengajukan itu kepada Polisi. Apa orang tidak terganggu? Apa masyarakat terganggu," jelasnya.
Belum sampai di situ, dia kemudian ditodong alasan mengapa hanya mural mirip Jokowi saja yang dihapus, sedangkan mural di sebelahnya tidak.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Bakal Berkibar di Pilpres 2024
“Kalau Anda menyebutkan gambar yang di sebelah kenapa tidak dihapus, apakah ada emosi gambar itu dipakai?,” kata Ngabalin.
Dia pun membahas mengenai arti kata ‘Not Found’ yang digunakan dalam mural mirip Presiden Jokowi tersebut.
BACA JUGA: Megawati Blak-blakan, Siap Pasang Badan untuk Jokowi
“Not found itu kan bicara tentang negeri mitos, bicara tentang fiksi, republik ini bukan republik mitos, republik ini bukan republik fiksi," pungkas Ali Ngabalin. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News