
GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa pemasangan baliho Ketua DPR Puan Maharani di sejumlah wilayah Indonesia adalah bentuk dari pembodohan politik massal.
Selain itu, pemasangan baliho Puan Maharani tersebut juga merupakan bentuk komunikasi politik bisu.
“Itu bentuk komunikasi politik bisu yang manipulatif,” ujar dia kepada GenPI.co, Senin (9/8/2021).
BACA JUGA: Bikin Terkejut, Puan Maharani Digugat Karena Hal Ini, Mohon Baca
Dia pun memberikan alasan utama mengapa baliho Puan adalah bentuk pembodohan massal adalah kualitas asli sang tokoh yang tak bisa tersampaikan dengan baik.
Ngorang menambahkan bahwa kasus pembodohan massal lewat baliho politisi pernah terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) saat pemilu beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mendadak MAKI Gugat Puan Maharani, Kinerjanya Disorot Tajam
Kala itu, ada salah seorang calon DPR menampilkan baliho dengan wajah sang politisi yang dianggap cantik oleh masyarakat, akhirnya masyarakat setempat pun memilih caleg itu.
“Namun, masyarakat akhirnya menyesal karena wajah sang politisi yang ternyata tak secantik wajahnya di baliho,” katanya.
BACA JUGA: Bombardir Pakai Baliho, Popularitas Puan Maharani Terkerek
Lebih lanjut, pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa pemasangan baliho Puan tidak perlu dan percuma.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News