
GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa pemasangan baliho Ketua DPR Puan Maharani di sejumlah wilayah Indonesia adalah bentuk dari pembodohan massal.
Pasalnya, era pemasangan baliho sebagai alat kampanye saat ini sudah tak diperlukan lagi.
“Sudah tak perlu lagi pasang baliho untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas tokoh politik,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (9/8).
BACA JUGA: Mendadak MAKI Gugat Puan Maharani, Kinerjanya Disorot Tajam
Menurut Ngorang, pemasangan baliho adalah salah satu cara lama yang kerap digunakan oleh politisi tidak terkenal.
“Jadi, mereka yang tak terkenal itu memperkenalkan diri ke masyarakat dengan memasang baliho dirinya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Peter Gontha Bongkar Sisi Lain Luhut Pandjaitan
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu pun menilai pemasangan baliho Puan adalah tindakan percuma.
Sebab, Puan sendiri sebenarnya sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. “Cara semacam itu sudah ketinggalan zaman,” tuturnya.
BACA JUGA: Fadli Zon Geram TKA China Diberi Karpet Merah Lagi
Alasan utama mengapa baliho Puan adalah bentuk pembodohan massal adalah kualitas asli sang tokoh yang tak bisa tersampaikan dengan baik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News