
GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS merespons soal polemik batalnya gelaran Formula E yang makin panas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri telah mengatakan penganggaran dan pembayaran kewajiban tahap 2 tahun 2020 telah dihentikan.
Hal itu menyusul penundaan balapan di beberapa kota penyelenggara, termasuk DKI Jakarta.
Menanggapi hal itu, Fernando blak-blakan membongkar jejak hitam lain Anies Baswedan dalam penggunaan dana APBD.
BACA JUGA: Ayo KPK, Periksa Anies Baswedan Kasus Formula E
"Penggunaan APBD di bawah komando Anies kurang cermat dan tidak ada skala prioritas untuk kepentingan masyarakat," kata Fernando kepada GenPI.co, Senin (9/8).
Fernando lantas membongkar sejumlah pengelolaan anggaran APBD yang dinilai kurang cermat.
BACA JUGA: Soroti Dana Formula E, Pengamat: Anies Bisa Diseret KPK
Misalnya, anggaran bambu getah-getih, pengadaan bunga plastik, kelebihan gaji PNS, hingga Formula E.
Fernando lantas mempertanyakan dana fantastis Formula E, yang sebenarnya sekarang sangat dibutuhkan masyarakat Jakarta di tengah pandemic Covid-19.
BACA JUGA: Covid-19 di Jakarta Melonjak, Eks PSI Singgung Dana Formula E
"Sebaiknya, DPRD DKI Jakarta lebih serius lagi dan lebih tegas melakukan fungsi pengawasan terhadap anggaran yang diajukan Anies," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News