
"Karena mereka senang dengan yang simbolik seperti itu, maka buru-burulah di-publish,” kata dia.
Manurut Masinton, kesalahan tidak terletak pada Heryanty, anak mendiang Akidi Tio yang ingin menyerahkan sumbangan.
Kalau salah, ya bukan siapa itu (Heryanty, red) yang disalahkan. Kenapa di-publish, barangnya belum jelas kok. Itu saja," pungkas Masinton.(JPNN/GenPI)
BACA JUGA: PPATK: Boro-boro Rp 2 Triliun, Setengahnya Juga Nggak!
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News