
GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto angkat suara terkait pemerintah meelalui Kemendikbud Ristek yang menganggarkan Rp 2,4 triliun untuk pengadaan laptop pelajar buatan dalam negeri.
“Saya setuju dengan semangat yang dibawa pemerintah jika ingin bertanggung jawab memberikan sarana pendidikan yang berteknologi tinggi,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (2/8).
Akan tetapi menurutnya, pelaksanaan dalam pengadaan laptop ini harus diawasi ketat. Sebab, menurut Satyo program pengadaan sangat rentan terjadi korupsi.
BACA JUGA: PPKM Level 4 Diperpanjang, Epidemiolog: Sudah Tepat
“Saya khawatir ini menjadi proyek balas budi, KPK dan Lembaga penegak hukum lainnya harus melotot mengawasi program ini,” katanya.
Dirinya juga menyarankan pihak Kemendikbud Ristek untuk terbuka kepada masyarakat apa maksud tujuan sebenarnya dari program ini.
BACA JUGA: Prank Dana Hibah Rp 2 T, Komentar Politikus Demokrat Mak Jleb!
“Padahal dunia pendidikan pun sedang terdampak pandemi dan banyak siswa yang mengalami kendala dan hambatan untuk bisa terus sekolah,” ujarnya.
Menurut Satyo, anggaran triliunan tersebut lebih baik digunakan sebagai insentif bagi sekolah. Agar siswa tidak diberatkan oleh kewajiban beban pembayaran sarana dan prasarana sekolah.
BACA JUGA: Kasus Dana Rp 2 T Akidi Tio Mulai Bergulir, Polisi Garap 4 Orang
“Tentunya banyak orang tua siswa yang terdampak akibat pandemi. Bahkan banyak siswa yang jadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat terpapar covid-19,” tandasnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News