
GenPI.co - Ahli hukum tata negara Refly Harun meminta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk tidak membungkam masyarakat sipil terkait penelitian yang dilakukan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Seperti diketahui, ICW sebelumnya menyeret nama Moeldoko dan putrinya Joanina Rachman dalam jaringan bisnis obat Ivermectin.
Moeldoko yang tersereset lantas angkat suara dan berniat mempolisikan ICW karena merasa namanya ternodai oleh temuan organisasi independen tersebut.
BACA JUGA: Ini yang Dilakukan Refly Harun Kalau Jadi Presiden
“Masyarakat (ICW) jangan dibungkam dengan ancaman dan mengadukan,” ujar dia dalam kanal YouTube-nya dan GenPI.co telah diizinkan untuk mengutip, Sabtu (24/7/2021) kemarin.
Sebab, menurutnya ruang demokrasi bakal tertutup jika KSP menjadi seseorang yang pengadu dalam setiap temuan masyarakat sipil.
BACA JUGA: Suara Lantang Refly Harun: Patuh Penguasa, Penjagal Mahasiswa
“Sesunggunya ini adalah ancaman. Kalau saya presiden, saya akan bilang kepada pembantu-pembantu saya untuk siap dikritik dengan kritikan pahit sekalipun,” terang dia.
Dirinya juga berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengimbau kepada para menteri untuk tidak menggugat orang-orang kritis.
BACA JUGA: Amarah Ruhut Sitompul Menggelegar: MS Kaban dan Refly Harun Stres
“Kalau Anda menggugat silahkan Anda mengundurkan diri, jadi warga biasa. Nah, begitu baru presiden yang hebat. Boleh saja Moeldoko menggugat ICW dengan syarat dirinya harus mengundurkan diri dari KSP,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News