
GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentarnya terhadap dugaan Indonesian Corruption Watch (ICW) atas kedekatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan petinggi perusahaan Harsen, produsen Ivermectin.
Di sisi lain, Moeldoko tak terima dengan dugaan ICW dan berencana memproses tuduhan dari organisasi itu secara hukum.
Menurut Rocky, publik akan menilai bahwa Moeldoko berada dalam rezim farmakopolitik atau politisasi bidang farmasi.
BACA JUGA: Kebangetan, Kader Golkar Pesta Joget di Tengah Pandemi Covid-19
“Tak mungkin tak ada kepentingan Moeldoko di situ, mungkin untuk menjalankan farmakopolitik yang lebih besar lagi, seperti BUMN, importir, atau lobi kekuasaan,” ujarnya di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (23/7).
Rocky mengatakan bahwa sebelum tuduhan ICW bisa dibuktikan secara hukum, logika publik selalu bekerja dengan prinsip farmakopolitik.
BACA JUGA: Ade Armando Bongkar Tujuan Di Balik Isu Aksi Serentak 24 Juli
“Publik akan selalu menilai bahwa kepentingan farmasi akan berkaitan dengan promosi politik,” katanya.
Akademisi itu memaparkan bahwa pola pikir farmakopolitik sudah terjadi di seluruh dunia. Misalnya, seorang dokter melakukan seminar kesehatan yang disponsori oleh perusahaan obat besar.
BACA JUGA: Pengamat Bongkar Rahasia Ganjar Pranowo, Megawati Harus Tahu
“Dia juga nanti jadi influencer untuk perusahaan itu dalam preskripsi obatnya. Apotik-apotik juga begitu untuk dapat keuntungan itu sudah satu paket dalam kapitalisme obat,” paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News