
GenPI.co - Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar menegur Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzki.
Pasalnya, Aditya mewajibkan pegawai pelayanan publik berbahasa Jawa dari Kabupaten sampai tingkat desa.
"Bupati Tuban ini aneh. UU Bahasa sudah mewajibkan pelayanan negara pakai bahasa Indonesia, kok malah pakai bahasa lokal," katanya dalam keterangan GenPI.co peroleh, Minggu (18/7).
BACA JUGA: Sindiran Telak untuk Pemprov DKI, Bantu Masyarakat Dong Pak Anies
Baginya, kebijakan itu tanda kemunduran nasionalisme. Sebab, Ini ego kedaerahan, padahal banyak orang non-Jawa tinggal di Tuban.
"Gubernur Khofifah harus tegur Lindra!" ucapnya
BACA JUGA: Pengamat Seret Zulkifli Hasan, Begini Katanya
Menurutnya, daripada bikin kebijakan yang mereduksi nilai-nilai kebangsaan, sebaiknya Bupati Tuban harusnya fokus sosialisasi pentingnya vaksin covid-19.
Pasalnya, di Tuban khususnya pedesaan banyak warga enggan divaksin. Masyarakat menilai vaksin mengandung babi dan habis disuntik banyak yang mati.
BACA JUGA: Rizal Ramli Bocorkan Percakapan Pejabat Tinggi Negara
"Hoaks macam begini harusnya jadi fokus Lindra. Sebab tanpa kesuksesan vaksin Covid-19, tidak ada pemulihan ekonomi," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News