
"Budaya tata krama dan nilai sopan santun seperti di Indonesia multietnis. Peluang miscommunication dan misperception sangat terbuka," lanjutnya.
Oleh karena itu, persoalan tata krama dan nilai sopan santun dalam praktik berdemokrasi tampaknya perlu dioperasionalkan melalui kesepakatan nasional.
Menurut Jamiluddin, hal itu diperlukan agar praktik demokrasi di Indonesia tidak menimbulkan multitafsir.(*)
BACA JUGA: Jokowi Tak Mau Dikalahkan Anies Baswedan
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News