
GenPI.co - Kredibilitas Presiden Republik Indonesia tak hanya diukur dari asal usul kesukuan atau tanah kelahiran.
Lebih dari itu, calon pemimpin harusnya bisa memenuhi aspek kemampuan dan kelaikan untuk mengamban tugas dan amanah rakyat.
Selama 76 tahun merdeka, pemimpin dari keturunan Jawa masih sangat dominan menempati tahta di Istana.
BACA JUGA: Taktik Cerdas Prabowo Subianto Buka Peluang Jadi Presiden 2024
Melihat fenomena ini, peneliti dari Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menilai keadaan itu menjadi penghambat langkah Indonesia.
"Faktanya setelah hampir 76 tahun merdeka dan hampir semua pemimpin ialah orang Jawa, bangsa Indonesia gagal untuk menjadi negara maju," beber Catur kepada GenPI.co, Jumat (18/6).
BACA JUGA: Pengamat: Presiden Jokowi Lebih Sayang Ganjar Daripada Puan
Menurutnya, dengan sumber daya yang melimpah dari berbagai faktor seharusnya Indonesia bisa menjadi negara maju.
Sebab, Catur menganggap bahwa Indonesia tidak akan pernah kekurangan calon pemimpin yang layak meski bukan orang Jawa.
Selain itu, Catur menilai pemerintah terlihat abai tentang SDM yang melimpah tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News