
"Beliau itu sosok perempuan tangguh, bu Mega tidak mau melawan kehendak rakyat," ujarnya.
Soal Ganjar yang dinilai tidak komunikatif dan interaktif di internal PDIP, Immanuel menuturkan bahwa yang tahu cuma internal PDIP.
Tapi faktanya hari ini, bahkan sudah melakukan crosscheck di lapangan bahwa Ganjar adalah sosok yang bisa dilihat dan bisa dirasakan kerjanya.
BACA JUGA: Mendadak Megawati Blak-blakan: Kalau Tak Mau Jadi Petugas Partai
Disinggung mengenai Puan Maharani mengkritik bahwa pemimpin yang baik harus ada di lapangan, di tengah rakyat, bukan di media sosial (medsos).
"Medsos itu sarana untuk menyampaikan, mempromosikan kerja-kerja beliau yang lebih aktual. Artinya beliau coba memblast itu lewat Twitter, Instagram dan Facebook-nya itu lebih mudah," ungkap Immanuel.
BACA JUGA: Sangat Berbahaya! Setelah Makan Pare Jangan Mengonsumsi Ini
Namun, Immanuel pun mengingatkan soal teguran PDIP terhadap Ganjar Pranowo yang berbasis sinisme politik itu berbahaya sekali.
Jadi, jangan karena tidak melek medsos kemudian ada orang yang punya kemampuan di medsos dirundung (bully). Jangan karena kebodohan sendiri lantas menyebut orang lain bodoh, itu tidak baik juga.
BACA JUGA: Uang Ajaib Turun Juni, 4 Zodiak Bakal Jantungan Dapat Rezeki Wow
"Hari ini juga kan banyak politisi-politisi di Indonesia ini masih budayanya budaya lama, yang coba menyampaikan program-program politik dan kerjanya melalui media mainstream. Hari ini kan ada sarana baru lagi," bebernya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News