
Bahkan, Rocky Gerung menilai adanya kasus korupsi Azis Syamsuddin dapat memastikan koalisi yang dapat menguatkan Presiden Jokowi.
Berdasarkan pengamatannya, Rocky Gerung mengatakan, Golkar sebagai partai sudah mulai ancang-ancang untuk mempersiapkan Pilpres 2024 dari beberapa bulan yang lalu.
Menurut Rocky Gerung, hal itu dapat dibuktikan dengan adanya manuver politik Golkar yakni dengan menggelar pertemuan dengan NasDem dan PKS.
"Apalagi Jokowi sebagai seorang presiden, tentunya dia tidak mau terus dicap sebagai petugas partai PDIP. Tentunya, dia ingin menunjukkan sebuah otonomi dan otonomi itu harus diatur dengan sebuah peristiwa politik yaitu kasus Azis Syamsuddin," jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai, adanya kasus Azis Syamsuddin telah menunjukkan bahwa Golkar merupakan partai yang mampu menghimpun kekuatan-kekuatan di DPR, sehingga hal tersebut bisa membuat Presiden Jokowi tergiur untuk pindah partai.
Tidak hanya itu, adanya kasus Azis Syamsuddin sebagai bentuk tantangan Golkar ke Presiden Jokowi.
"Ingin maksimalkan upaya tuntaskan korupsi Azis Syamsuddin atau ingin pindah ke Golkar. Pilihan itu ada di tangan Jokowi," ungkap Rocky Gerung.
"Kalau ingin memaksimalkan korupsi Azis Syamsuddin itu tidak mungkin karena Jokowi tidak ingin terus diatur PDIP," sambungnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News