
"Konfigurasi politik demokratis tampil, hukum akan menjadi responsif. Tapi konfigurasi politik tampil secara otortier dan hegemonik, maka hukum akan tampil sangat-sangat konservatif," jelas Mahfud MD.
Korupsi, kata dia, dibangun oleh proses-proses yang secara demokratis benar, tapi substansinya salah.
"Kasus-kasus yang kadang kala merugikan tujuan negara itu, ditempuh secara demokrasi melalui proses-proses demokrasi," ujar Mahfud MD.
Merespons pernyataan itu, Deputi Balitbang Demokrat Yan Harahap langsung menyoroti pengakuan Mahfud MD yang mengakui pemerintahan Joko Widodo koruptif.
Namun, Mahfud MD justru menyarankan agar masyarakat tak sepenuhnya kecewa dengan perilaku tersebut.
Menanggapi hal itu, politisi Demokrat ini pun mengaku heran.
"Kok, masyarakat seolah diminta memaklumi perilaku koruptif pemerintah, ya?" jelas Yan Harahap melalui akun Twitter-nya, Minggu (2/5).
Sikap Mahfud MD terkait korupsi pun dipandang Yan Harahap sesuatu yang aneh, tetapi nyata.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News