GenPI.co 
GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun turut berpendapat perihal pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengaku mengizinkan adanya penjemputan Mantan Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di Bandara Soetta pada 10 November 2020.
Refly menerangkan bahwa HRS dalam eksepsinya mempertanyakan ada perbedaan perlakuan antara kerumunan di Megamendung, Petamburan, dan Bandara Soetta.
BACA JUGA: Habib Rizieq Layak Capres 2024? Ucapan Bobby Tegas!
“Kerumunan Petamburan itu jumlah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang di bandara. Namun, kenapa kerumunan di bandara tidak diusut, sementara yang di Megamendung diusut?” ujar dia dalam pernyataannya dikutip GenPI.co pada video di kanal YouTube Refly Harun, Senin (26/4/2021).
Menurut Refly ketiga kerumunan itu sama-sama mengimbau yang hadir untuk mematuhi protokol kesehatan. Meski ada pelanggaran, tetapi hal itu terjadi di tempat secara langsung.
“Ketika on the spot, harusnya langsung ditangani oleh petugas untuk membubarkan dan mengambil tindakan,” paparnya.
Advokat itu juga menyinggung bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebenarnya sudah membagi-bagikan masker dalam acara di Petamburan.
“Jadi, sebenarnya agak aneh ketika HRS tetap dimintai pertanggungjawaban atas kerumunan tersebut. Sementara, di bandara sama sekali tidak dimintai pertanggungjawaban,” ungkap dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
