
Musk telah menggembar-gemborkan kendaraan self-driving sebagai katalis pertumbuhan Tesla sejak perangkat keras "Full Self Driving" mulai dijual pada akhir tahun 2015. Sistem ini sedang diuji di jalan umum oleh ribuan pemilik.
Namun dalam dokumen investigasi, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS mengatakan telah menemukan 75 kecelakaan dan satu kematian yang melibatkan "Full Self Driving". Tidak jelas apakah sistem tersebut yang salah.
Tesla, yang berkantor pusat di Austin, Texas, mengatakan sistem itu tidak dapat mengemudi sendiri dan pengemudi manusia harus siap untuk campur tangan setiap saat. (*)
BACA JUGA: Gegara Berita Palsu, Elon Musk Jadi Target Penyelidikan Hakim Mahkamah Agung Brasil
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News