
Secara keseluruhan, sejarah Moto Guzzi diceritakan mulai dari bagian pertama di lantai dasar dengan menampilkan G.P. 1919, prototipe yang menjadi cikal bakal "Normale" sebagai produksi massal pertama Moto Guzzi pada 1921.
Perjalanan berlanjut ke lantai dua, yang memamerkan model-model produksi tahun berikutnya hingga awal milenium baru, serta berbagai sepeda motor untuk fungsi militer.
Kunjungan tersebut kemudian berlanjut ke area kedua yang berlokasi di lantai dasar, di mana menjadi rumah bagi seluruh model sepeda motor balapnya, termasuk koleksi kendaraan legendaris seperti Otto Cilindri yang futuristik pada masanya, di mana memberikan 14 gelar juara dunia untuk Moto Guzzi.
BACA JUGA: Gaikindo Sebut Industri Otomotif Membaik, 98.524 Mobil Terjual
Berbagai penambahan baru turut disematkan ke bagian ini, termasuk area yang didedikasikan untuk mendiang Omobono Tenni, pembalap legendaris Moto Guzzi yang memenangkan Tourist Trophy pada tahun 1937.
Lalu pada bagian ketiga dari ruang pameran baru ini menampung model-model langka, seperti 3X3 "Mulo Meccanico" sebagai kendaraan kerja di dekade 1960-an dengan penggerak tiga roda dan sespan Trialce, yang pertama kali diproduksi pada 1940 silam.
BACA JUGA: Produk Otomotif Indonesia Harus Mampu Bersaing, Kata Sandiaga Uno
Tampilannya juga mencakup lembar informasi untuk setiap model.
Beberapa di antara banyak sepeda motor luar biasa yang dipamerkan adalah: G.T. "Norge" dari akhir dekade 1920-an, Sport 15 sebagai kreasi futuristik yang berasal dari masa tahun 1930-an, Guzzino dari tahun 1940-an, Falcone yang diterima luas di kancah budaya populer, Galetto 192 dan V7 Sport yang berkesan sporty bagi muda-mudi di era 1970-an.
BACA JUGA: Airlangga Buka IIMS Hybrid 2022, Sektor Otomotif Kembali Pulih
Koleksi tersebut juga semakin lengkap dengan dipajangnya V50, Daytona 1000 yang super sporty, Griso yang lebih baru dan MGX-21 yang tampil unik.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News